Asupan Nutrisi pada Kanker
1. Asupan Nutrisi Sehat untuk Mencegah Kanker
Faktor makanan diperkirakan berhubungan dengan 30% kejadian kanker di negara barat, sehingga makanan merupakan hal kedua selain merokok yang dikaitkan sebagai penyekab kanker yang dapat dicegah. Kontribusi diit terhadap risiko kanker di negara berkembang seperti Indonesia agaknya lebih rendah, sekitar 20%. Perubahan ke gaya hidup sehat, termasuk makanan yang lebih sehat ternyata dapat menurunkan sejumlah kasus kanker di Amerika Serikat per tahunnya. Dan jika anda pernah didiagnosis kanker, pola makanan yang sehat akan sangat mendukung program terapi dan kebugaran yang lebih baik selama menjalani terapi.
Berikut adalah beberapa panduan untuk membantu menurunkan risiko mendapatkan kanker melalui pola makan yang baik.
- Pertahankan berat badan yang ideal
- Kurangi konsumsi makanan tinggi kalori dan lemak dengan kandungan nutrisi rendah
- Makan banyak buah dan sayuran, termasuk kacang-kacangan yang dapat menurunkan risiko akan kanker tertentu
- Kurangi atau hindari minuman beralkohol
- Perbanyak asupan dengan kandungan tinggi serat
- Untuk saran yang lebih lengkap dalam menurunkan risiko atau mengendalikan penyakit melalui nutrisi, silakan berkonsultasi dengan nutrisionis atau spesialis gizi klinis disekitar anda.
2. Nutrisi pada saat kemoterapi
Pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi membutuhkan banyak tambahan zat gizi dan nutrisi; sangat penting untuk mengkonsumsi makanan yang sehat serta minum minuman bergizi. Tujuan dari intervensi gizi pada periode ini antara lain adalah menjaga berat badan ideal dan makan makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan energi, pemulihan dan penyembuhan. Pola makan yang sehat adalah makan banyak sayur-sayuran dan buah-buahan, biji-bijian dalam jumlah sedang, protein nabati seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, bersama dengan sejumlah porsi ikan, unggas, daging tanpa lemak, serta makanan olahan yang rendah lemak.
Efek samping terapi dapat berdampak pada kebugaran
Tidak terpungkiri bahwa terapi kanker dapat mempengaruhi kebiasaan makan dan status gizi seseorang. Berikut adalah beberapa saran dalam menghadapi kesulitan makan selama dan setelah terapi kanker.
Perubahan nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak diinginkan
Hilangnya nafsu makan pada pasien kanker akan dapat menyebabkan penurunan berat badan dan kurang gizi. Status yang buruk akan menurunkan kemampuan tubuh seseorang dalam proses penyembuhan sel tubuh. Beberapa saran kami:
- Makan porsi lebih kecil, 5 sampai 6 kali sehari
- Jika lapar, diperkenankan makan porsi yang cukup besar
- Jika nafsu makan sedang timbul, makanlah makanan yang tinggi protein
- Selalu siap sedia makanan dan minuman favorit yang mengandung cukup tinggi kalori
- Sebisa mungkin, tetaplah aktif secara fisik untuk dapat menstimulasi nafsu makan
- Mintalah bantuan keluarga tercinta anda untuk membeli dan mempersiapkan makanan
- Berkonsultasilah dengan dokter spesialis gizi klinis / dietisien
- Pada kondisi tertentu, dokter dapat memberikan medikasi yang membantu meningkatkan nafsu makan.
Tips mengatasi mual dan muntah
Mual dan muntah dapat disebabkan sebagai efek samping kemoterapi atau radioterapi pada daerah lambung, perut atau kepala (daerah otak). Mual dan muntah dapat menyebabkan seseorang kesulitan untuk makan dan minum.
Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mengurangi mual dan muntah:
- Makan porsi kecil yang lebih sering
- Hindari makanan yang terlalu manis, berminyak, mengandung banyak lemak, atau terlalu pedas
- Hindari makanan dengan aroma yang terlalu tajam
- Siapkan makanan/minuman diantara waktu makan; jangan mengganggu waktu makan anda
- Makan sebaiknya dalam posisi duduk, dan tetap tegak setidaknya sampai 1 jam setelah makan
- Jika ada muntah, jangan makan atau minum sesuatu sampai muntahnya terkendali – lalu dapat dimulai dengan sejumlah kecil cairan (air) jernih atau jus cranberry atau air kaldu
- Pada kondisi tertentu, dokter dapat memberikan obat-obatan yang membantu meningkatkan nafsu makan. Makan kudapan seperti crakers atau biskuit juga bisa membantu,
- Makanlah obat anti-muntah sesuai yang diresepkan dokter, Jika muntah tidak berkurang, segera hubungi tenaga kesehatan yang dapat meresepkan obat anti-muntah.
Lemah, letih, lesu (fatigue)
Lemah, letih, lesu juga bisa menyertai pasien kanker; bisa terkait kanker itu sendiri ataupun efek samping terapi. Makanlah secara teratur dan tetap aktif secara fisik untuk mengurangi keluhan ini serta meningkatkan mood anda.
Beberapa cara mengurangi keluhan lemah, letih, lesu:
- Siapkan makanan anda saat perasaan anda sedang baik
- Minum cukup cairan. Dehidrasi bisa menyebabkan perasaan lemah, letih, lesu ini semakin memberat. Pada keadaan tertentu, dokter bisa menganjurkan untuk membatasi cairan untuk kondisi medis lain. Cairan hidrasi yang dapat diberikan selain air antar lain, minuman berenergi, jus, air kaldu, atau susu formula pengganti makan. Kopi dapat menyebabkan buang air kecil berlebihan sehingga memperberat dehidrasi. The yang tidak terlalu pekat masih dapat dikonsumsi
3. Nutrisi untuk mencegah kekambuhan pada survivor kanker
Ketika terapi telah selesai atau lengkap, anda tentu ingin melupakan kanker dan memulai kembali hidup yang normal. Inilah saat untuk memulihkan kesehatan anda. Fokus pada kebugaran dan meninggalkan kebiasaan hidup yang tidak sehat seperti makana cepat saji dan gaya hidup sedentary (santai, kurang aktivitas fisik). Penelitian menunjukkan bahwa upaya terbaik untuk mencegah kembalinya kanker adalah asupan yang tepat dikombinasikan dengan pengendalian berat badan dan olah raga.
Makanan dan kekambuhan kanker
Ada bukti kuat bahwa pola makan nabati mengurangi risiko kanker secara keseluruhan. Banyak penelitian epidemiologi telah menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi makanan kaya buah dan sayuran dan jarang mengkonsumsi daging dan lemak hewani memiliki tingkat kanker yang lebih rendah, termasuk kanker paru-paru, payudara, usus besar dan perut.
Penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi daging merah terutama yang dibakar atau dipanggang di atas api dapat meningkatkan peradangan pada jaringan manusia. Peradangan ini diyakini bisa merangsang pertumbuhan tumor kanker. Makanan nabati, di sisi lain, mengandung antioksidan seperti beta karoten, lycopene, dan vitamin A, C, dan E, yang melindungi sel dari radikal bebas (molekul yang tidak stabil yang merusak sel sehat dan terkait dengan penuaan dan penyakit).
Zat fitokimia, juga ditemukan pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian, adalah senyawa yang dapat menekan aksi karsinogen (zat penyebab kanker) dan membantu menghambat perkembangan sel kanker.
Berat badan dan kekambuhan
Ada bukti bahwa kelebihan berat badan, yang merupakan faktor risiko berbagai jenis kanker, juga meningkatkan kemungkinan kekambuhan dan menurunkan peluang untuk bertahan hidup. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang mendapatkan lebih dari 13 kilogram selama perawatan untuk kanker payudara tahap awal 1,5 kali lebih mungkin mengalami kekambuhan kanker. Studi menunjukkan bahwa untuk pria yang memiliki kanker prostat, kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan kemungkinan kanker mereka akan kambuh, menyebar, atau menyebabkan kematian.
Apa yang terbaik untuk dimakan survivor kanker?
Selama pengobatan kanker, banyak orang kehilangan berat badan karena kemoterapi dan efek samping radiasi, seperti mual, perubahan rasa dan kehilangan nafsu makan, membuat makan tidak enak; Terkadang terapi itu sendiri mengganggu penyerapan zat gizi. Konsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik/dietisien dapat membantu Anda mengembangkan rencana makan terbaik untuk situasi Anda. Mintalah rujukan dokter Anda.
Terlepas dari apakah Anda ingin menurunkan, meningkatkan, atau mempertahankan berat badan, para ahli merekomendasikan agar survivor kanker mengikuti panduan diet sehat ini:
- Makan minimal lima porsi buah dan sayuran dalam sehari. Satu porsi bisa berupa satu mangkuk kecil sayuran hijau, buah ukuran sedang, atau setengah mangkuk buah atau sayur berwarna lainnya. Gunakan bumbu nabati seperti peterseli dan kunyit;
- Silakan mengkonsumsi untuk biji-bijian. Pilihan yang baik antara lain adalah roti dan sereal berserat tinggi, termasuk beras merah, dan gandum; hindari makanan olahan, seperti donat dan roti tawar putih, dan makanan dengan kandungan gula tinggi;
- Pilih protein dengan lemak rendah. Pilihannya adalah ikan, unggas, dan tahu. Batasi konsumsi daging merah terutama yang dibakar di atas api dan daging olahan/kalengan/yang diawetkan;
- Boleh mengkonsumsi produk susu yang rendah lemak. Pilihannya antar lain susu skim, yoghurt rendah lemak, dan keju rendah lemak.
- Buatlah menu dengan makanan yang bervariasi. Buat menu seimbang yang terdiri dari sayuran (sedapat mungkin mentah) setengah bagian piring, seperempat bagian piring adalah protein (ayam, ikan, daging rendah lemak, atau susu rendah lemak) dan seperempat bagian sisanya adalah biji-bijian.
- Makanlah ikan berlemak, seperti salmon, sarden, dan tuna kalengan setidaknya dua kali seminggu. Lemak pada ikan ini adalah lemak omega-3; Sumber lemak lainnya termasuk kenari, minyak canola, dan biji rami.
- Batasi konsumsi alkohol. Alkohol telah dikaitkan dengan risiko kanker.
- Makan makanan tinggi vitamin D. Ini termasuk salmon, sarden, jus jeruk yang diperkaya, susu, dan sereal yang diperkaya. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D, yang juga berasal dari paparan sinar matahari, mencegah kanker dan dapat mengurangi risiko kekambuhan dan memperbaiki kelangsungan hidup.
- Makanan adalah sumber vitamin dan mineral terbaik. Tidak ada bukti bahwa suplemen makanan memberikan manfaat anti kanker yang sama seperti buah dan sayuran, dan beberapa suplemen dosis tinggi benar-benar dapat meningkatkan risiko kanker.
REFERENSI
- Key TJ, Schatzkin A, Willett WC, et al. Diet, nutrition and the prevention of cancer. Public Health Nutr 2004; 7: 187-200.
- Arends J, Backmann P, Baracos V, et al. ESPEN guidelines on nutrition in cancer patients. Clin Nutrition 2017; 36: 11-48.
- Bazzan AJ, Newberg AB, Cho WC, Monti DA. Diet and nutrition in cancer survivorship and paliative care. Evid Based Compl Alt Med 2013. DOI: 10.1155/2013/917647.
- Virizuela JA, Camblor-Alvarez MC, Luengo-Perez LM, et al. Nutritional support and parenteral nutrition incancer patients: an expert consensus report. Clin Transl Oncol 2017. DOI: 10.1007/s12094-017-1